•PERAWATAN
KEPERAWATAN PADA TINGKAT MASYARAKAT mencakup individu, keluarga, dan kelompok khusus yang memerlukan pelayanan kesehatan / asuhan keperawatan.
•Dalam Perkesmas keterlibatan kader kesehatan, tokoh-tokoh masyarakat (TOMA) formal dan informal diperlukan dalam setiap tahap pelayanan keperawatan secara terpadu dan menyeluruh, sehingga masyarakat benar-benar mampu dan mandiri dalam setiap upaya pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberikan.
Pengkajian
Kegiatan yang
dilakukan dalam pengkajian adalah :
1.Pengumpulan Data, yang meliputi :
a.
Data Umum
1) Lokasi daerah binaan
2) keadaan geografi
3) Luas wilayah
4) Pola demografi
b.
Data Khusus
1) data Kultural
a) Tingkat pendidikan
b) Pekerjaan
c) Tingkat sosial ekonomi
d) Kebudayaan dan kebiasaan
2)
Data Kesehatan (Cakupan pelayanan kesehatan)
a) kesehatan ibu dan anak(KIA)
b) keadaan gizi masyarakat (lihat data BB termasuk KMS)
c) keluarga berencana (KB)
d) Imunisasi
e) penyakit-penyakit yang diderita (10 penyakit terbanyak)
3) Keadaan kesehatan Lingkungan
a) perumahan
b) sumber air bersih (SAMI = sumber air minum)
c) tempat pembuangan sampah (TPS)
d) Pembuangan air kotor
e) Jamban (JAGA = jamban keluarga)
4) peran serta masyarakat
(PSM) dalam upaya kesehatan yang dijalankan. Termasuk didalamnya posyandu.
5) sumber daya masyarakat (SDM)
6) dan lain-lain.
2. Pengolahan Data
setelah data
diperoleh, kegiatan selanjutnya
adalah pengolahan
data, dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1) Klasifikasi / Katagorisasi
data
2) perhitungan prosentase cakupan menggunakan telly
3) Tabulasi data
4) Interprestasi data
3. Analisa Data
analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan
data dan menghubungkan
data dengan kemampuan kognitif yang
dimiliki sehingga dapat diketahui kesenjangan
atau masalah yang
dihadapi oleh masyarakat apakah itu
MASKEP atau
MASKES
4. Perumusan Masalah
berdasarkan
analisa data
dapat diketahui Maskes dan
MASKEP yang dihadapi oleh masyarakat. Dan
semua masalah tersebut tidak mungkin dapat diatasi sekaligus.
5) Prioritas Masalah
dalam menentukan prioritas
MASKES dan
MASKEP perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria, diantaranya :
a) perhatian masyarakat
b) prevalensi
c) berat ringannya masalah
d) kemungkinan
masalah untuk dapat diatasi
e) tersedianya
SDM
f) aspek politis
DIAGNOSA KEPERAWATAN
•DP ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan. DP akan memberikan gambaran tentang masalah dan status masyarakat baik yang nyata (aktual), dan yang mungkin (potensial /RESTI).
•Diagnosa keperawatan (DP) mengandung komponen utama, yaitu :
1. Problem (masalah); yang merupakan kesenjangan
atau penyimpangan dari keadaan
normal yang seharusnya.
2. Etiologi (Penyebab) ; menunjukkan
penyebab maskep / maskep yang
dapat memberikan arah terhadap intervensi keperawatan, yang meliputi :
a. perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
b. lingkungan fisik, biologis, psikologis dan sosial
c. interaksi perilaku dan lingkungan
3. Sign/Simptom (tanda dan gejala) :
a. informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa
b. serangkaian petunjuk timbulnya masalah
Untuk menegakkan DP diatas minimal mengandung 2 komponen tersebut di atas. Disamping mempertimbangkan hal-hal sbb :
a.Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi
masalah
b.Sumber daya yang
tersedia dari masyarakat
c.Partisipasi
dan PSM
●
Contoh DP :
1. Tingginya angka kematian ibu (MMR) s.d kurangnya pelayanan antenatal ditandai dengan rendahnya tingkat pengetahuan dan sosial ekonomi keluarga, anemia dan kebiasaan kawin muda
2. Tingginya angka kematian perinatal s. d
kurangnya pengetahuan
masyarakat dalam pemeliharaan
tali pusat serta pertolongan
oleh dukun tidak terlatih.
3. Tingginya angka kesakitan karena diare s.d lingkunga (kesling)
yang buruk ditandai dengan banyaknya sampah yang
berserakan, penggunaan sungai tempat cuci, mandi dan pembuangan kotoran (kakus)
(MCK).
PERENCANAAN
PERENCANAAN asuhan keperawatan yang disusun berdasarkan DP yang telah ditetapkan. Rencana keperawatan yang disusun harus mencakup :
1. merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai
2. rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
3. kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan.
MERUMUSKAN TUJUAN
Kriteria rumusan tujuan
1.Berfokus kepada masyarakat
2.Jelas dan singkat
3.Dapat diukur dan diobservasi
4.Realistik
5.Waktu relatif dibatasi (jangka pendek, menengah, dan panjang)
6.Melibatkan PSM
FORMULASI
RUMUSAN TUJUAN KEPERAWATAN :
1.Satuan subjek (masyarakat)
2.Perilaku masyarakat yang dapat diamati
3.Satuan prediket (kondisi) yang melengkapi perilaku masyarakat
4.Kriteria untuk menentukan pencapaian tujuan
FORMULASI : T = S + P + K.1 + K.2
•Masyarakat dapat membuat bak penampung sampah umum melalui swadaya masyarakat secara gotong royong dalam jangka waktu 1 bulan
•Masyarakat dapat melakukan upaya-upaya
pencegahan terjangkitnya
penyakit demam berdarah dengan jalan membersihkan faktor-faktor yang dapat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti melalui kerja bakti.
•Subjek = masyarakat
•Predikat = membuat bak penampung sampah umum
•Kondisi1 = swadaya dan gotong royong
•Kriteria 2 = Dalam jangka waktu 1 bulan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
LANGKAH-LANGKAH DALAM
PERENCANAAN PERKESMAS
1. Identifikasi
alternatif tindakan keperawatan
(TP)
2. Tetapkan teknik dan prosedur yang
akan digunakan
3. Libatkan PSM dalam menyusun perencanaan
(musyawarah masyarakat desa /
MMD, lokakarya mini
/ Lokmin)
4. Pertimbangkan
PSM dan fasilitas yang
tersedia
5. Tindakan yang
akan dilakukan harus dapat memenuhi kebutuhan yang
sangat dirasakan masyarakat
6. Mengarah kepada tujuan yang
akan dicapai
7. Tindakan harus bersifat realistik
8. Disusun secara berurutan.
KRITERIA DALAM PERENCANAAN
1.Memakai kata kerja yang tepat
2.Dapat dimodifikasikan
3.Bersifat spesifik :
a. siapa yang
akan melakukan
b. apa yang
dilakukan
c. dimana dilakukan
d. kapan dilakukan
e. bagaimana melakukan
f. Frekuensi melakukan/dilakukan
Contoh : masyarakat dapat membuat bak penampung sampah umum melalui swadaya masyarakat secara gotong royong dalam jangka waktu 1 tahun.
•Rencana tindakan :
1.Memberikan penyuluhan kesehatan masyarakat dengan topik” hubungan sampah dengan kesehatan” sebanyak 4
kali setiap hari minggu di balai desa.
2.Pendekatan terhadap tokoh-tokoh
masyarakat
formal dan
informal untuk menggalang dukungan
3.Libatkan partisipasi
dan PSM dalam mencari dana pembuatan bak sampah umum melalui dana upaya kesehatan masyarakat
(DUKM) yang ada
4. Tetapkan waktu peresmian pembuatan bak sampah umum oleh kepala desa (kades) dan pemuka masyarakat lainnya.
5. Melalui tokoh masyarakat
(TOMA) dan tokoh
agama (TOGA) formal dan informal menghimbau dan mengajak masyarakat secara gotong royong
6. Kerjasama dengan instansi terkait untuk mendapatkan
bantuan teknis pembuatan bak sampah yang
memenuhi syarat kesehatan (tenaga
sanitarian)
Pelaksanaan
merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan
yang telah disusun :
PRINSIP – PRINSIP DALAM PELAKSANAAN
KEPERAWATAN
1.Berdasarkan respons masyarakat
2.Disensuaikan dengan sumber daya yang tersedia pada masyarakat
3.Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan diri sendiri serta lingkungannya.
4.Bekerjasama dengan profesi lain
5. Menekankan pada aspek peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit
6. Mempertimbangkan kebutuhan kesehatan dan perawatan masyarakat secara esensial
7. Memperhatikan
perubahan lingkungan masyarakat
8.Melibatkan
partisipasi
dan PSM dalam pelaksanaan
keperawatan
Hal –hal yang
perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan
askep
1.Keterlibatan petugas kesehatan non keperawatan, kader, TOMA, TOGA dalam rangka alih peran
2.Terselenggaranya rujukan medis dan rujukan kesehatan
3.Keterpaduan (tenaga, biaya, waktu, lokasi, sarana, dan prasarana) dengan pelayanan kesehatan maupun sektor lain.
4.Setiap TP yang telah dilaksanakan dicatat pada catatan yang disediakan.
-tenaga keperawatan
: pada form
BP1, register
-tenaga kesehatan nonkeperawatan
: register
-Kader
kesehatan: buku catatan kader
Penilaian dan pemantauan
•Penilaian dan pemantauan merupakan kegiatan untuk menilai sejauh mana keberhasilan
pencapaian tujuan dan rencana yang
telah dibuat, apakah telah mencapai hasil yang
maksimal atau belum sesuai dengan kriteria dan standar yang
telah ditetapkan. Penilaian dan pemantauan dapat dilaksanakan
:
1. selama pelaksanaan
kegiatan (penilaian / evaluasi formatif)
2. setelah pelaksanaan
kegiatan (penilaian / evaluasi sumatif)
•Penilaian dan pemantauan penting artinya untuk mengkaji ulang perencanaan
dan pembinaan pelaksanaan
dalam pelaksanaan
perawatan kesehatan masyarakat yang
telah disusun mencapai sasaran atau tidak, dan penting juga untuk pengembangan
perencanaan
selanjutnya,
termasuk perluasan kegiatan dari segi kualitatif (segi kualitas) apabila kegiatan tersebut mendatangkan
manfaat yang
besar bagi masyarakat dan perluasan kegiatan bila dilihat dari segi kuantitatif
(penambahan jumlah kegiatan) bila kegiatan tersebut dipandang perlu untuk ditambah, setelah melihat hasil-hasil
yang telah dicapai.
1.Membandingkan hasil tindakan yang dilaksana-kan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2.Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai dengan pelaksanaan
3.Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan acuan perencanaan selanjutnya apabila masalah belum teratasi
Kegunaan Penilaian
1.Untuk menentukan perkembangan perawatan kesehatan masyarakat yang diberikan
2.Untuk menilai hasil guna, daya guna, dan produktivitas askep yang diberikan
3.Menilai pelaksanaan askep
4.Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses keperawatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar